Saturday, November 26, 2011

HTML5 Test

HTML5 merupakan standar baru yang akan segera merajai dunia maya. Berbagai fitur terkini yang didukungnya begitu menjanjikan pengalaman meramban internet secara memuaskan. Dengan standar yang sekarang, pengalaman yang mengesankan baru akan diperoleh dengan memasang berbagai tambahan (add on) pada peramban (browser) internet namun semua akan didukung secara alami di HTML5. Untuk perangkat bergerak, kemungkinan besar standar ini tak lama lagi akan berlaku. Keputusan Adobe yang menghentikan dukungannya terhadap Flashplayer di perangkat bergerak merupakan indikasi ke arah itu. Lantas sudah siapkah peramban internet Anda untuk menjalankan halaman web dengan standar baru ini?

Saya mencoba menguji peramban yang saya gunakan (Google Chrome) menggunakan pengujian terhubung (online) di situs The HTML5 Test. Pengujian juga dilakukan terhadap beberapa peramban lain baik pada notebook maupun tablet. Berbeda dengan hasil pengujian yang terdapat pada situs tersebut, saya mendapatkan hasil terbaik menggunakan menggunakan notebook dengan peramban Google Chrome (328 and 13 bonus points) sementara dengan menggunakan Opera Next (versi 12 alpha) yang disebut-sebut di situs tersebut lebih jago dari yang lain, ternyata mendapat skor di bawah itu (325 and 9 bonus points). Saya juga menguji menggunakan Mozilla Firefox Aurora terbaru versi 10.0a (26/11/11) maupun Firefox 8.0.1 hanya mendapatkan skor yang lebih kecil lagi (299 and 9 bonus points). Hal ini berbanding terbalik dengan hasil uji produk Firefox di versi bergerak yang justru mendapatkan hasil terbaik.

Skor tersebut dihitung dengan pengujian untuk banyak fitur baru HTML5. Setiap fitur bernilai satu atau lebih nilai. Selain dari spesifikasi HTML5 utama dan spesifikasi lain yang dibuat Kelompok Kerja W3C HTML, tes ini juga memberi nilai untuk mendukung draft dan spesifikasi terkait. Beberapa spesifikasi awalnya bagian dari HTML5, tetapi sekarang dikembangkan lebih jauh oleh kelompok kerja lainW3C .WebGL juga merupakan bagian dari tes ini meskipun tidak sedang dikembangkan oleh W3C, karena memperluas elemen HTML5 kanvas dengan konteks 3d.

Tes ini juga memberi nilai bonus untuk dukungan codec audio dan video dan dukungan SVG atau MathML yang tertanam dalam dokumen HTML biasa. Tes ini tidak dihitung terhadap skor  total karena HTML5 tidak menentukan audio atau video codec yang diperlukan. Juga SVG dan MathML yang tidak disyaratkan oleh HTML5, spesifikasi hanya menetapkan aturan untuk bagaimana konten tersebut harus tertanam dalam berkas HTML biasa.

Selain menggunakan notebook, saya juga menguji dengan menggunakan tablet (Acer IconiaTab A500) dengan sistem operasi Android Honeycomb 3.2. Hasil terbaik didapat dengan menggunakan Firefox Beta maupun Firefox Aurora Mobile yang mendapatkan skor yang sama(314 and 9 bonus points) disusul Opera (283 and 9 bonus points) dan peramban standar bawaan Android 3.2 (215 and 3 bonus points). Setidaknya hal ini menjawab pertanyaan sebagian orang tentang Firefox untuk Android yang tidak pernah mendukung Flash. Mungkin memang sudah dipersiapkan untuk mendukung HTML5 tanpa Flash sama seperti peramban internet dari produk-produk Apple.

Uji pada IconiaTab A500 menggunakan Firefox Beta

No comments:

Post a Comment